Dendrobium antennatum |
Kemilau birunya lautan bertabur gundukan hijau batuan
karst laksana hamparan zamrud di permukaan kristal. Terletak di ujung paruh
burung Papua, Sorong dan Raja Ampat memiliki aura yang tajam untuk membuat
setiap perangainya terpana. Mengenal wilayahnya yang mempesona, masyarakatnya
yang berbudaya, kekayaan sumber dayanya yang melimpah serta jutaan flora fauna
yang mewarnai keindahan formasinya.
Tidak luput dari pandangan, menyusuri hutan perawan di
wilayah Sorong dan Raja ampat menguak berbagai warna-warni flora yang
tersembunyi. Hamparan yang terlihat hijau menyimpan sejuta warna indah untuk
diabadikan. Salah satu semerbak yang banyak ditemukan yaitu jenis-jenis
anggrek. Mulai dari anggrek yang tergantung di pohon-pohon hingga anggrek yang
hidup bersama-sama yang lain di permukaan tanah. Anggrek yang ditemukan di
wilayah ini cukup beragam, memiliki bentuk yang indah dan berbeda-beda.
Anggrek kelinci (Dendrobium antennatum) merupakan salah
satu anggrek yang banyak ditemukan di wilayah paruh burung ini. Selama
perjalanan ekspedisi, anggrek ini ditemukan di berbagai wilayah yaitu Kampung Klewana,
Kampung Saporkren dan Kampung Seget. Dendrobium
antennatum merupakan spesies anggrek yang menurut IUCN tergolong dalam
spesies terancam punah. Anggrek ini memiliki julukan sebagai anggrek kelinci
karena memiliki ciri khas yang dapat diidentifikasi dengan jelas yaitu bagian
petal atau mahkota bunganya memanjang berbentuk seperti telinga kelinci. Selain
ciri khasnya yang memiliki telinga kelinci, anggrek ini juga semakin anggun
dengan labellumnya seperti corak batik berwarna ungu.
Keanggunan
anggrek kelinci ini tentu saja tidak sendirian, akan tetapi masih banyak
jenis-jenis anggrek lainnya yang menghiasi rindangnya kanopi di hutan tanah
paruh burung Papua ini. Anggrek karang (Dendrobium
bracteosum) merupakan anggrek yang dikenal native di wilayah Irian Jaya dan
Papua Nugini. Anggrek ini memiliki ciri khas bunga dengan mahkota berbentuk
lancip-lancip bergerombol seperti karang. Anggrek ini memiliki tiga jenis
varian warna yaitu merah, putih (alba)
dan merah muda. Anggrek ini biasanya ditemukan di hutan dataran rendah sekitar
ketinggian 500 meter. Daya tarik anggrek ini terletak pada bagian daunnya yang
berbentuk lanset dan tipis.
Dendrobium bracteosum |
Perburuan anggrek tidak berhenti pada titik ini saja,
selain menemukan jenis anggrek dengan perbungaan yang besar, Tim Ekspedisi
Subkorwil 2 Sorong – Raja Ampat juga menemukan jenis anggrek dengan bunga yang
kecil-kecil. Salah satu jenis anggrek dengan bunga kecil yang kami temukan
adalah masih satu genus dengan jenis anggrek sebelumnya yaitu Dendrobium dengan lebih spesifiknya D. insigne.
D. insigne merupakan jenis anggrek yang ditemukan di wilayah Papua, Papua Nugini, dan Australia. Anggrek ini memiliki ciri-ciri bunga berwarna kuning dengan bercak-bercak cokelat dengan labellum berwarna putih. Selain itu ukuran bunga yang kecil sekitar 2 cm juga menjadi ciri khas bunga ini.
Bunga
anggrek walaupun memiiki bunga yang kecil namun tetap dijamin akan keindahan
dan keanggunannya. Pesona yang dimiliki bunga ini seakan menggambarkan sifat
anggun dan elegan tidak terkecuali jenis anggrek yang kami temukan di Kampung
Klewana, Distrik Klamono yaitu Acriopsis
javanica. Anggrek A. javanica
merupakan jenis anggrek yang memiliki persebaran cukup luas yaitu Thailand,
Indochina, Indonesia, Papua New Guinea, Filipina dan Australia. Anggrek ini
memiliki bunga dengan ukuran yang tergolong kecil yaitu sekitar 1.25-1.5 cm. Anggrek
mungil ini biasa dijuluki pale chandelier
atau tempat lilin yang pucat. Julukan tersebut diberikan kepada anggrek ini
karena susunan bunganya menyerupai kandelar atau tempat lilin dengan corak
warna yang tidak terlalu mencolok atau pucat.
![]() |
Anoectochillus reinwardtii |
Anggrek-anggrek
yang anggun itu tergantung indah di pepohonan hutan wilayah ujung paruh burung
Pulau Papua ini, tersebutlah anggrek –anggrek ini masuk dalam kategori anggrek
epifit. Epifit merupakan cara hidup suatu tumbuhan dengan cara menumpang pada
tumbuhan lain yang mampu menopang kehidupannya. Sebagian besar anggrek memiliki
cara hidup epifit, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat jenis
anggrek lain yang hidup secara terrestrial atau di permukaan tanah sehingga
disebut anggrek tanah. Anggrek tanah di wilayah Sorong dan Raja Ampat pun
memiliki keberagaman, salah satu anggrek tanah yang kami temukan yaitu Anoectochillus reinwardtii atau yang
biasa disebut dengan anggrek tanah Papua. Anggrek ini tergolong unik, karena
apabila dilihat secara sekilas tumbuhan ini tidak seperti jenis anggrek.
Batangnya herba dengan daun yang lebar berwarna hitam bercorak hijau dan merah
muda, membuatnya terkesan seperti tanaman hias non-anggrek. Namun apabila
sedang berbunga, anggrek ini akan memunculkan jati dirinya sebagai anggrek
dengan cirri bunganya yang khas. Bunga dari anggrek tanah Papua ini memiliki
warna dasar putih dan memiliki labellum yang unik seperti berserabut-serabut.
![]() |
Spathoglotis plicata |
Selama
menyusuri hutan, tidak luput dari pandangan mata yaitu mahkota-mahkota bunga
berwarna ungu bergerombol dalam tegakan mewarnai hijaunya semak dan rerumputan,
tersebutlah Spathoglottis plicata. Spesies
Spathoglottis plicata merupakan salah satu jenis anggrek
tanah yang banyak tumbuh disekitar hutan, tebing bahkan pinggir jalan wilayah hutan.
Anggrek ini memiliki ciri daun berbentuk lanset bertulang sejajar dan tipis seperti
daun palem-paleman. Nama Spatoglotis
plicata mengacu pada ciri anggrek ini yaitu diserap dari kata ‘spathe’ yang berarti pedang dan ‘glotha’ yang berarti lidah mencirikan
bunga pada anggrek ini khususnya pada bagian labellumnya yang seperti pedang.
Sedangkan kata plicata menandakan ciri daunnya yaitu ‘plicated’ atau melengkung dengan lengkungan yang khas. Anggrek
tanah ini banyak ditemukan di wilayah Asia dan Hawai. Selain warna ungu yang menghiasi hijaunya rerumputan, di
suatu titik di puncak perjalanan di dalam hutan sitemukan rekahan anggun bunga
anggrek berwarna putih. Setelah ditelaah, anggrek tersebut merupakan anggrek
natal (Christmast orchid) yang memiliki nama Latin Calanthe triplicata. Anggrek ini disebut dengan anggrek natal
karena anggrek ini sering digunakan untuk dekorasi ketika hari natal. C. triplicate memiliki ciri daun seperti
palem namun masih memiliki daging daun yang tebal, berbentuk lanset dengan
pertulangan sejajar. Bagian bunga berwarna putih bersih dengan susunan mahkota
bunga yang khas.
Calanthe triplicata |
Manisnya telinga kelinci pada anggrek Dendrobium antennatum yang mampu
mengundang perhatian, warna merah cerah yang elegan milik Dendrobium bracteosum yang mampu membuat setiap mata yang
melihatnya terpaku, corak batik Dendrobium
insigne yang mampu menarik perhatian dan si mungil Acriopsis javanica yang menggemaskan membuat pepohonan hijau di
hutan-hutan wilayah ujung paruh burung Pulau Papua ini menjadi lebih berwarna.
Telebih sepanjang jalan diwarnai rekahan ungu Spathoglottis plicata, warna menyilaukan milik Anoectochillus reinwardtii yang mengundang perhatian dan rekahan
putih bersih Calanthe triplicata yang
mandamaikan hati membuat kesegaran dan keindahan wilayah Sorong dan Raja Ampat
menjadi lebih sempurna.
No comments:
Post a Comment